Dikatakan Peter Goelz, mantan direktur pelaksana Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, NTSB, sikap otoritas Malaysia adalah yang paling buruk yang pernah dilihatnya dalam penanganan bencana.
"Selalu ada kesalahan informasi dan koreksi dari otoritas Malaysia mengenai keberadaan MH370," cetus Goelz kepada CNN seperti dilansir The Malaysian Insider, Kamis (13/3/2014).
"Apakah penumpang-penumpang check in tapi tidak naik pesawat? Bagaimana dua pria menggunakan paspor curian untuk naik pesawat?" tuturnya.
"Setidaknya, pejabat-pejabat Malaysia merupakan komunikator yang sangat buruk, atau paling parah, mereka tidak kompeten," cetus Goelz.
Sejauh ini, meskipun 12 negara telah ikut serta dalam operasi pencarian, belum ada satu petunjuk pun mengenai keberadaan pesawat MAS.
"Ada alasan untuk ini," kata Goelz. "Seperti yang Anda tahu, tiap kali ada kecelakaan, khususnya kecelakaan internasional seperti ini, ada kekacauan selama 24 jam hingga 36 jam pertama. Karena itulah ada traktat yang telah ditandatangani semua pihak, termasuk Malaysia," ujarnya.
"Traktat itu menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menangani investigasi sebesar ini. Traktat itu juga menjelaskan bagaimana melibatkan negara-negara lain yang punya kepentingan, bagaimana mengendalikan rumor dan merilis informasi aktual," paparnya.
Ditandaskan Goelz, Malaysia sejauh ini tidak menjalankan traktat itu sehingga berbagai informasi simpang siur dilontarkan oleh berbagai pihak.