Produk terkini :
Home » » Melihat Penyebab Hilangnya MAS Melalui Tragedi Silkair 17 Tahun Lalu

Melihat Penyebab Hilangnya MAS Melalui Tragedi Silkair 17 Tahun Lalu

Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 masih belum ditemukan hingga hari ketujuh pencarian. Beragam teori bermunculan termasuk kondisi psikologis awak pesawatnya. Jika teori kondisi psikologi itu benar, maka peristiwanya akan sangat mengerikan seperti kecelakaan Silkair 17 tahun lalu.

Beragam informasi yang dihimpun detikcom, Jumat (14/3/2014), maskapai asal Singapura itu berangkat dari Bandara Cengkareng menuju Bandara Singapura pada 19 Desember 1997 lalu. Berpenumpang 97 orang dengan awak 7 orang.

Pesawat tipe Boeing 737-300 yang baru digunakan selama 2.238 jam terbang itu berangkat pada pukul 15.37 WIB dan menuju Bandara Changi Siangpura. Namun, setelah mengudara selama 35 menit, pesawat tiba-tiba menukik tajam dan menghujam Sungai Musi, Palembang.

Dari ketinggian 3.700 meter, hanya dibutuhkan waktu kurang dari 1 menit hingga pesawat hancur berkeping-keping saat menabrak permukaan sungai dan tenggelam. Saat menukik lurus ke bawah, pesawat menembus kecepatan suara.

Hasil investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan lembaga transportasi dari Amerika Serikat menemukan fakta mengejutkan. Kapten pilot Tsu yang menerbangkan si burung besi mematikan CVR kotak hitam dengan cari mencabutnya dari sirkuit, 5 detik setelah meninggalkan kokpit.

Muncul dugaan sang kapten mengalami masalah psikologis. Ternyata 10 hari sebelum kejadian ini, Kapten Tsu memilih aksi bunuh diri itu karena sahamnya senilai 1 juta dolar AS jatuh tajam. Ia terancam bangkrut

Akibat perbuatannya itu, seluruh penumpang dan awak pesawat tewas mengenaskan. Peristiwa ini menjadi kecelakaan pesawat terburuk yang pernah diakibatkan oleh manusia.

Sementara terkait MAS, otoritas setempat mencari dugaan adanya masalah yang dialami awak pesawat termasuk pilot sehingga mengganggu kondisi psikologinya. Adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah yang menerbangkan MH370 dikenal sebagai pecandu penerbangan. Hidupnya nyaris untuk pekerjaan dan telah berpengalaman sebagai pilot selama 30 tahun. Namun belum diketahui kondisi psikologisnya saat menerbangkan MH370 Sabtu (8/3) lalu.

"Ada banyak teori yang telah diutarakan, banyak pakar di seluruh dunia menyumbangkan keahlian dan pengetahuan mereka mengenai apa yang terjadi," kata Kepala Aviasi Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, Senin (10/3) lalu.
Bagikan Produk ini :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2020. TOKOBAGUS88.COM - All Rights Reserved
Template Created by Zainal Mustaqim Published by Tokobagus 88
Proudly powered by Blogger