Warsawa - Kegagalan Polandia ke putaran final Piala Dunia 2014 membawa efek buruk bagi pelatih Waldemar Fornalik. Pelatih berusia 50 tahun itu dipecat karena dinilai gagal memenuhi target yang dipatok Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN).
Pemecatan itu disampaikan Presiden PZPN, Zbigniew Boniek, kemarin, dalam konferensi pers di kantornya. Namun Boniek belum bisa menyebutkan nama pengganti Fornalik, paling tidak sampai dua pekan mendatang.
"Kami tidak akan melihat kewarganegaraannya," tutur Boniek, seperti dilansir laman resmi PZPN. "Yang jelas, ia harus bisa meningkatkan kualitas tim dan lolos ke Piala Eropa 2016. Itu target yang kami patok."
Sebagai salah satu legenda hidup sepak bola Polandia yang menjadi bagian dari skuad timnas negara itu saat meraih peringkat ketiga Piala Dunia 1982, Boniek memang mematok target tinggi kepada para pelatih tim berjulukan The White Eagles atau Elang Putih itu.
Tidak aneh jika tekanan kepada Fornalik sangat besar. Seperti ditulis media-media lokal Polandia, tekanan untuk mundur dari federasi bahkan telah datang sejak Juli lalu, atau setelah Polandia bermain imbang 1-1 melawan Moldova. Tekanan itu datang langsung dari Boniek.
Seperti dilansir Przeglad Sportowy, saat itu Boniek menekan Fornalik agar mundur karena tidak ingin PZPN membayar kompensasi. Jika memecat secara sepihak, federasi memang diharuskan membayar kompensasi sebesar 250 ribu euro kepada sang pelatih.
Belum ada keterangan resmi dari PZPN apakah kali ini mereka akan membayar kompensasi kepada Fornalik. Secara diplomatis, Boniek hanya mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukan Fornalik dalam kurun setahun belakangan.
"Saya doakan ia sukses pada karier kepelatihan selanjutnya," tutur Boniek, seraya mendoakan pria yang juga mantan pemain belakang timnas Polandia tersebut.
Fornalik sendiri enggan berkomentar panjang ihwal pemecatan dirinya. Begitu juga soal tekanan yang diberikan Boniek kepadanya. "Melatih timnas adalah momen spesial bagi saya. Pekerjaan yang luar biasa secara komitmen dan emosi,” katanya. "Terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja sama dengan saya selama ini."
Tidak berbeda dengan Fornalik, nasib nahas juga menimpa pelatih timnas Kroasia, Igor Stimac. Meski Kroasia masih berpeluang lolos lewat babak playoff, Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) tetap memecatnya.
Stimac sendiri, pasca-kekalahan di tangan Skotlandia dalam pertandingan terakhir babak grup, sempat mengklaim telah mundur dari posisi pelatih sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada negara. Namun pernyataan itu ditepis Presiden HNS, Davor Suker.
Mantan rekan Stimac ketika membawa Kroasia meraih peringkat ketiga dalam Piala Dunia 1998 itu mengatakan sang pelatih tidak mengundurkan diri, melainkan dipecat. "Kami tidak menerima pernyataan apa pun soal pengunduran dirinya, baik secara verbal maupun lewat surat. Jadi, ia dipecat," tutur Suker.
Posisi Stimac untuk sementara dipegang pelatih timnas Kroasia usia di bawah 21 tahun, Nico Kovac. Mantan pemain Derby Country dan West Ham United itu akan langsung memikul tugas berat, yaitu membawa Mario Mandzukic cs melewati babakplayoff.
"Niat kami adalah menawarkan kontrak jangka panjang untuk dia, apa pun hasilnya nanti, apakah kami lolos ke Brasil atau tidak," ujar Suker, mengomentari nasib Kovac.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/10/18/099522653/Para-Pelatih-yang-Dipecat-Gara-gara-Piala-Dunia/1/2